Ada kejadian lucu saat ngehenna di kadudampit-Sukabumi. Antara sang calon pengantin perempuan yang mau dihenna dan keponakan laki2nya yang masih kecil.
Baru saja henna terukir sedikit di tangan calon pengantin, tiba-tiba terdengar suara tangis yang pecah tak jauh dari kami. Tangis pecah itu berasal dari anak laki-laki yang memang dari tadi menemani kami duduk.
Saya kaget. Takut dia kenapa-kenapa. Dia menjerit sambil kokosedan (yang gak tau arti kokosedan, bisa tanya ke teman atau saudaranya yg mengerti bahasa sunda, soalnya saya gak tau istilah bahasa Indonesianya). Saya yang baru jadi ibu, merasa gak tega liat dan dengar suara tangisnya. Mengiris hati...
Mona, sang calon pengantin menjelaskan kalau ternyata ponakannya itu gak suka kalau dia di apa-apain. Maksudnya dia gak mau kalau tante nya di henna. "Kemarin aja pas fitting baju dia nangis, suruh lepas baju pengantinnya."
Waduh... jangan2 anak ini takut kalau tantenya nikah, dia gak bakal disayang lagi. Ah... nak nak... kamu terlalu posesif 😄😄😄 becanda deh.
Tangisan terus berlangsung, tak ada satupun yang mampu mereda emosinya. Dia keukeuh tak ingin tantrnya di henna. Akhirnya, setelah kami melakukan tipudaya muslihat bilang ke anak itu kalau tantenya gak bakal jadi dihenna, tangisnya mulai reda.
Kami pun bubar dari ruangan itu dan berpindaa ke rumah yang tak jauh dari rumah mona. Alhasil, ngehenna pun tetap berlangsung secara umpet-umpetan. Begitulah cerita ngehenna by Ayana Henna hari ini
0 komentar:
Post a Comment